Dr. Ega Adhi Wicaksono, S.Pi., merupakan salah satu dosen muda berbakat di Program Studi Akuakultur, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM. Dengan spesialisasi utama di bidang akuakultur dan peminatan minor pada manajemen kualitas air. Dr. Ega Adhi Wicaksono, S.Pi. juga memiliki rekam jejak akademik dan pengalaman panjang dalam bidang ekotoksikologi perairan, menjadikannya sosok multidisipliner yang memiliki pandangan luas dalam pengelolaan perairan berkelanjutan. Kepakarannya ini menjadi kekuatan penting dalam upaya pengembangan akuakultur yang tidak hanya produktif, tetapi juga ramah lingkungan. Riwayat pendidikan pascasarjana Dr. Ega Adhi Wicaksono, S.Pi. menunjukkan dedikasi dan kecemerlangan akademik yang luar biasa. Ia menyelesaikan pendidikan S2 hanya dalam waktu satu tahun dan melanjutkan S3 yang dirampungkan dalam tiga tahun, seluruhnya di Universitas Hasanuddin, Makassar. Kedua jenjang ini ia tempuh melalui skema beasiswa PMDSU di bawah bimbingan Prof. Akbar Tahir, salah satu tokoh ternama dalam bidang pencemaran laut di Indonesia. Dr. Ega Adhi Wicaksono, S.Pi. berhasil meraih gelar doktor di usia 27 tahun—prestasi yang mencerminkan semangat belajar dan ketekunan tinggi.
SDGs 9 : Infrastruktur
Tepung Bulu Ayam Fermentasi: Hasil Riset Program Studi Akuakultur UGM untuk Akuakultur Berkelanjutan
Yogyakarta – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor akuakultur, tim peneliti dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan inovasi pemanfaatan limbah organik, khususnya bulu ayam, sebagai bahan baku alternatif pakan ikan. Penelitian berjudul “Analisis Proksimat dan Asam Amino pada Olahan Ayam Tepung Bulu untuk Pakan Ikan” ini berfokus pada pemrosesan limbah bulu ayam melalui metode fermentasi dan hidrolisis untuk meningkatkan kandungan nutrisinya. Limbah bulu ayam, yang selama ini dianggap tak bernilai dan mencemari lingkungan, kini dibuktikan dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat dan berpotensi menggantikan sebagian kebutuhan bahan baku pakan ikan yang mahal.
Dr. drh. Nur Laila, kelahiran Tuban pada 27 Februari 1996, resmi menjadi bagian dari Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak 1 November 2024. Sebagai seorang dokter hewan, perjalanan akademiknya terbilang unik dan inspiratif. Program pendidikan sarjana dan profesi kedokteran hewan beliau tuntaskan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Dr. drh. Nur Laila melanjutkan studi magister dan doktoral (S2-S3) melalui program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) di Departemen Perikanan UGM. Keputusan Dr. Nur Laila untuk beralih dari bidang kedokteran hewan ke perikanan mencerminkan semangat inovasi dan dedikasi dalam menjawab kebutuhan akan ahli kesehatan ikan di sektor akuakultur.
Manchester (Inggris), 4-5 Oktober 2024 – Program Studi Akuakultur, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti workshop dan training internasional bertajuk “Bioinformatics in Fish Health and Vaccine Efficacy Testing”. Kegiatan ini berlangsung atas kerja sama dengan Universitas Putra Malaysia (UPM), Harper Adams University, dan Birmingham University. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek penelitian dengan fokus utama pengembangan vaksin berbasis pakan. Vaksin ini diharapkan dapat mencegah penyakit vibriosis pada ikan laut. Pengembangan vaksin ini juga diproyeksikan untuk mengoptimalkan produk perikanan bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMICs). Workshop ini juga dirancang untuk mendukung inovasi di bidang bioinformatika, sebuah teknologi yang kian relevan dalam meningkatkan efektivitas vaksin dan pengelolaan kesehatan ikan.