Tim mahasiswa dari Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada berhasil meraih juara pertama pada Lomba Bussiness Plan Competition di Universitas Widyagama Malang 2023. Tim tersebut beranggotakan Galuh Wulandari (Akuakultur 2021), Septi Fatikha Wahyuningtias (Akuakultur, 2021), Himawan Wicaksono (Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, 2022), Diana Febriyanti (Teknologi Hasil Perikanan, 2021), Fatihul Abyan Amartya (Akuakultur, 2021), dan Rafi Sukma Aulia (Akuakultur, 2021). Kompetisi ini bertemakan “Membangun Kreatifitas dan Jiwa Bisnis Mahasiswa Berbasis Teknologi” yang diselenggarakan oleh BEM Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang pada Sabtu, 20 Mei 2023. Tim tersebut dibimbing oleh dosen dari Departemen Perikanan, Indah Istiqomah, S.Pi., M.Si., Ph.D.
Berita
Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si. dikukuhkan sebagai guru besar bidang perikanan di Balai Senat UGM, Selasa (21/3). Prof. Murwantoko yang menjabat sebagai kepala Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan sejak tahun 2021 hingga saat ini, telah menyelesaikan S1 tahun 1993 di Jurusan Perikanan Universitas Gadjah Mada, kemudian S2 Bioteknologi tahun 1997, dan S3 dengan bidang ilmu Molekuler Biologi di Nara Institute of Science and Technology Jepang.
Dalam pidato pengukuhan berjudul “Peranan dan Tantangan Biologi Molekuler dalam Bidang Perikanan”, Murwantoko menyebutkan berbagai metode biologi molekuler digunakan untuk mempelajari diantaranya adalah polimerisasi atau PCR, kloning DNA, ekspresi gen, DNA sekuensing, sintesis DNA, floating, dan juga probling. Biologi molekuler telah dimanfaatkan untuk memperdalam kajian ilmu dasar terkait dengan identifikasi organisme secara molekuler, analisis gen pada ikan, dan juga fisiologi molekuler.
Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada mengadakan Kuliah Umum Perdana dengan tema “Meniti Karir Gemilang di Dunia Perikanan dan Kelautan” dan Penerjunan Mahasiswa MBKM Semester Genap Tahun Ajaran 2022/2023. Acara tersebut dilaksanakan pada Senin, 13 Februari 2023 di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Materi kuliah umum perdana disampaikan oleh Bapak Rully Setya, S.Pi. sebagai salah satu founder Minapoli dan Bapak Budhi Rahyono, S.E. sebagai Head of Human Resources, Aquaculture Division JAPFA yang dimoderatori oleh Dr. Ega Adhi Wicaksono, S.Pi.
Prodi Akuakultur telah menghasilkan alumni yang bekerja di berbagai bidang, baik di instansi pemerintah, perusahaan swasta, wirausaha, maupun melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri. Hasil survei menunjukkan bahwa alumni memiliki keunggulan dalam aspek pengetahuan, mampu berfikir kritis, kreatif, mampu memanajemen waktu, bernegosiasi, bekerja secara mandiri maupun dalam tim, mampu beradaptasi, beretika, berintegritas, mampu berkomunikasi, mengambil keputusan, dan menggunakan teknologi. Adapun keterampilan yang masih perlu ditingkatkan adalah kemampuan multidisiplin, memecahkan masalah, berinisiatif, tahan bekerja dalam tekanan, kepemimpinan dan kemampuan bahasa inggris.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM, yang diketuai oleh Dr. Ir. Ign. Hardaningsih, M.Si. bersama para pembenih lele di Padukuhan Salam, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo melakukan inovasi budidaya cacing sutra di lahan sawah dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Departemen Perikanan UGM ke-59. Kegiatan yang dilakukan antara lain penebaran benih cacing sutra dan benih ikan lele, serta melakukan penyerahan asbes kepada pembudidaya cacing sutra yang ada di Padukuhan Salam. Melalui kegaiatan ini, Departemen Perikanan UGM memberikan kontribusinya dalam memajukan kegiatan perikanan di Indonesia melalui kegiatan budidaya lele dengan menggunakan aliran air dari budidaya cacing sutra. Berita selengkapnya dapat diakses melalui https://www.timesindonesia.co.id/read/news/422012/hut-ke59-departemen-perikanan-ugm-kembangkan-inovasi-polikultur-cacing-suteralele
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=RPZOW-scm4Q[/embedyt]
Pokdakan Banjarharjo
Pokdakan Banjarharjo berada di Kelurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Dalam rangka mendukung swasembada lele di Kulon Progo pada tahun 2020, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Proga telah menetapkan Pokdakan Banjarharjo sebagai salah satu sentra pembenihan lele yang mampu memenuhi kebutuhan benih lele setiap tahun. Pada awal berdiri, Pokdakan ini mengusahakan pembenihan dan pendederan lele. Pada tahun 2020 Fakultas Pertanian UGM dan Prodi Akuakultur telah melakukan fasilitasi sistem penyediaan benih lele melalui usaha pembenihan dan pendederan lele, serta pengembangan usaha pendukung berupa budidaya cacing sutera di lahan persawahan. Saat ini budidaya cacing sutera di lahan persawahan di Kelurahan Banjarharjo telah berkembang hingga 5.000 m2 dengan produksi mencapai 50-70 liter/hari. Keberhasilan ini telah menarik perhatian Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal dengan menetapkan Pokdakan Banjarharjo sebagai tempat percontohan bagi pengembangan budidaya cacing sutera dengan sistem apartemen.
KSM Usaha Mulia berkedudukan di Dusun Kandangsari, Kelurahan Sukoharjo, Kapanewon Nganglik, Kabupaten Sleman. KSM ini dibentuk oleh warga Dusun Kandangsari pada Juli 2020 di tengah terjadinya pandemi Covid-19. Upaya pemberdayaan dan penguatan ketahanan masyarakat diinisiasi melalui budidaya lele di dalam bis beton berdiameter 1 m. Pada tahap awal telah berhasil dibangun 45 bis beton secara mandiri oleh warga masyarakat yang terdiri dari 600 jiwa atau 65 Kepala Keluarga (KK). Program ini diharapkan mampu menghasilkan ikan konsumsi beserta olahannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, sekaligus meningkatkan tingkat pendapatan dan kesejahteraan warga masyarakat. Sejumlah mitra KSM turut andil dalam pengembangan budidaya lele ini, antara lain Prodi Akuakultur, Departemen Perikanan UGM, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi DIY, Bidang Perikanan Kabupaten Sleman, PDAM Kabupaten Sleman, dan Times Indonesia Regional Yogyakarta.
KWT Andini Mulyo berada di Dusun Jati, Kelurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. KWT ini beranggotakan ibu-ibu yang merupakan istri atau anggota keluarga dari kelompok peternak sapi di wilayah tersebut. KWT yang beranggotakan 54 orang ini telah mengusahakan lahan pertanian kas desa seluas 2.000 m2 untuk budidaya tanaman sayur terutama kangkung, cabai, dan terong. Sebagai upaya diversifikasi usaha sekaligus peningkatan pendapatan dan kesejahteraan anggota, pada tahun 2000 Fakultas Pertanian UGM dan Prodi Akuakultur telah melakukan fasilitasi budidaya ikan hias. Fasilitas berupa mini green house sederhana beratap plastik UV, sumur bor, bak budidaya (12 buah), dan 20 paket induk ikan guppy (20 ekor jantan dan 80 ekor betina) telah diberikan kepada KWT. Saat ini KWT telah berhasil memproduksi dan memasarkan ikan guppy hasil budidaya. Namun demikian, permasalahan ketersediaan air yang sering bersaing dengan kebutuhan ternak, telah menyebabkan terganggunya budidaya ikan hias terutama pada musim kemarau. Oleh karenanya, pengadaan pompa air dan tangki air, serta jaringan irigasi dipandang sangat penting dalam rangka mengatasi permasalahan ketersediaan air tersebut.