Dr. Ega Adhi Wicaksono, S.Pi., merupakan salah satu dosen muda berbakat di Program Studi Akuakultur, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM. Dengan spesialisasi utama di bidang akuakultur dan peminatan minor pada manajemen kualitas air. Dr. Ega Adhi Wicaksono, S.Pi. juga memiliki rekam jejak akademik dan pengalaman panjang dalam bidang ekotoksikologi perairan, menjadikannya sosok multidisipliner yang memiliki pandangan luas dalam pengelolaan perairan berkelanjutan. Kepakarannya ini menjadi kekuatan penting dalam upaya pengembangan akuakultur yang tidak hanya produktif, tetapi juga ramah lingkungan. Riwayat pendidikan pascasarjana Dr. Ega Adhi Wicaksono, S.Pi. menunjukkan dedikasi dan kecemerlangan akademik yang luar biasa. Ia menyelesaikan pendidikan S2 hanya dalam waktu satu tahun dan melanjutkan S3 yang dirampungkan dalam tiga tahun, seluruhnya di Universitas Hasanuddin, Makassar. Kedua jenjang ini ia tempuh melalui skema beasiswa PMDSU di bawah bimbingan Prof. Akbar Tahir, salah satu tokoh ternama dalam bidang pencemaran laut di Indonesia. Dr. Ega Adhi Wicaksono, S.Pi. berhasil meraih gelar doktor di usia 27 tahun—prestasi yang mencerminkan semangat belajar dan ketekunan tinggi.
2025
Tepung Bulu Ayam Fermentasi: Hasil Riset Program Studi Akuakultur UGM untuk Akuakultur Berkelanjutan
Yogyakarta – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor akuakultur, tim peneliti dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan inovasi pemanfaatan limbah organik, khususnya bulu ayam, sebagai bahan baku alternatif pakan ikan. Penelitian berjudul “Analisis Proksimat dan Asam Amino pada Olahan Ayam Tepung Bulu untuk Pakan Ikan” ini berfokus pada pemrosesan limbah bulu ayam melalui metode fermentasi dan hidrolisis untuk meningkatkan kandungan nutrisinya. Limbah bulu ayam, yang selama ini dianggap tak bernilai dan mencemari lingkungan, kini dibuktikan dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat dan berpotensi menggantikan sebagian kebutuhan bahan baku pakan ikan yang mahal.
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Program Studi Akuakultur Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam dunia kerja dan industri perikanan. Salah satu bentuk implementasinya adalah kegiatan magang di Swastri Farm, sebuah unit budidaya ikan hias yang berfokus pada pemeliharaan ikan guppy. Dalam program ini, mahasiswa tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga mengasah keterampilan teknis melalui praktik langsung di lapangan. Kegiatan ini didampingi oleh Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc. sebagai dosen pembimbing lapangan yang aktif memfasilitasi proses pembelajaran mahasiswa selama menjalani program magang. Selama mengikuti magang di Swastri Farm, mahasiswa dilibatkan dalam berbagai aspek operasional pemeliharaan ikan guppy, mulai dari perawatan larva hingga tahap indukan dan proses penjualan. Mahasiswa juga diberi tanggung jawab untuk mendukung kegiatan pemasaran, seperti membuat konten promosi digital, melakukan pendataan ikan, serta membantu proses pengemasan ikan sebelum dikirim kepada konsumen. Aktivitas ini memberikan pemahaman menyeluruh mengenai alur produksi dan manajemen usaha budidaya ikan hias skala kecil hingga menengah.
Mahasiswa internasional dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, Ali Imran, menjalani program magang di Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dari tanggal 7 Oktober 2024 hingga 24 Januari 2025. Ali, yang berasal dari program studi Akuakultur, memilih UGM sebagai tempat magangnya setelah mendapatkan informasi dari universitas asalnya. Menurut Ali, keputusannya untuk memilih Departemen Perikanan UGM tidak terlepas dari prestasi gemilang yang dimiliki oleh departemen ini serta reputasi Yogyakarta sebagai “kota pelajar” yang ramah dan kaya akan budaya. Selain itu, universitas asalnya juga memberikan beasiswa yang mendukung penuh kegiatan magangnya, sehingga semakin menguatkan pilihannya untuk magang di UGM.
Dr. drh. Nur Laila, kelahiran Tuban pada 27 Februari 1996, resmi menjadi bagian dari Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak 1 November 2024. Sebagai seorang dokter hewan, perjalanan akademiknya terbilang unik dan inspiratif. Program pendidikan sarjana dan profesi kedokteran hewan beliau tuntaskan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Dr. drh. Nur Laila melanjutkan studi magister dan doktoral (S2-S3) melalui program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) di Departemen Perikanan UGM. Keputusan Dr. Nur Laila untuk beralih dari bidang kedokteran hewan ke perikanan mencerminkan semangat inovasi dan dedikasi dalam menjawab kebutuhan akan ahli kesehatan ikan di sektor akuakultur.