Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini merupakan kerja sama antara Program Studi Akuakultur UGM dengan Bidang Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul. Penjajagan kerja sama ini telah dimulai oleh kedua belah pihak sejak Maret 2020. Dalam jangka panjang, PKM ini bertujuan untuk mewujudkan sentra budidaya ikan berbasis kawasan di Kabupaten Bantul. Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan selama Juni-Juli 2020 dan penilaian terhadap indikator-indikator keberhasilan, maka ditetapkan sentra budidaya ikan akan dikembangkan secara berkelanjutan di Pokdakan Mina Dompon Sejahtera (MDS). MDS yang berdiri pada 2019 ini merupakan Pokdakan klas pemula dan berada di Dusun Kadisoro Desa Gilangharjo Kecamatan Pandak (Gambar 1). Saat ini Pokdakan MDS mengelola 90 kolam yang dibangun di lahan kas desa seluas 5.100 m2. Komoditas yang dikembangkan adalah lele, gurami, serta ikan hias. Dalam jangka pendek atau bertepatan dengan saat pandemi Covid-19 pada 2020, PKM ini bertujuan untuk memperkuat kinerja on-farm Pokdakan MDS melalui: (1) penyaluran stimulan sarana produksi berupa pakan ikan yang berfungsi sebagai aset sekaligus “modal bergulir” dan (2) pelatihan tentang manajemen dan teknis budidaya.
Gambar 1. Pengembangan sentra budidaya ikan di Pokdakan MDS
Rilis kegiatan PKM dilaksanakan pada 11 Agustus 2020, bersamaan dengan sarasehan yang melibatkan dosen Program Studi Akuakultur (12 orang) dan stakeholders. Acara ini antara lain dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, perwakilan anggota DPRD Kabupaten Bantul, Camat Pandak, Danramil Pandak, Kapolsek Pandak, Kepala Desa Gilangharjo, dan seluruh anggota Pokdakan MDS. Acara ini juga dihadiri oleh manajer PT Japfa Comfeed Indonesia wilayah Provinsi DIY dan sekitarnya. Acara ditandai dengan serah terima stimulan pakan ikan sebagai “modal bergulir” sebanyak 60 sak dari Program Studi Akuakultur ke Pokdakan MDS (Gambar 2). Pada akhir acara, seluruh peserta menyaksikan panen lele ukuran konsumsi yang siap dipasarkan ke pedagang pengepul. Pada acara ini juga dibahas penjajagan kerja sama antara Pokdakan MDS dan PT Japfa Comfeed Indonesia sebagai mitra penyedia pakan ikan.
Gambar 2. Rilis kegiatan PKM dan Gambar 3. Pelatihan dan diskusi secara rutin dan insidental
penyerahan stimulan pakan ikan
Kegiatan PKM berupa pelatihan manajemen dan teknis budidaya dilaksanakan secara rutin pada Rabu malam pada setiap akhir bulan dan secara insidental sesuai dengan kebutuhan (Gambar 3). Beberapa topik pelatihan antara lain: penguatan manajemen Pokdakan, cara pembenihan ikan yang baik (CPIB), cara budidaya ikan yang baik (CBIB), perencanaan usaha budidaya, sistem pembenihan lele dan gurami, sistem pembesaran lele dan gurami, dll. Kegiatan tersebut juga didukung oleh beberapa penelitian mahasiswa yang mengambil topik dan tempat di Pokdakan MDS. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, maka Pokdakan MDS telah mendaftar Lomba Pra-CBIB di level Provinsi DIY. Penilaian lomba oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DIY telah berlangsung pada 6 September 2020 (Gambar 4). Saat ini Pokdakan MDS tengah memperbaiki dokumen, menyusun Standard Operating Procedure (SOP), serta meningkatkan kinerja budidaya guna mempersiapkan sertifikasi CBIB.
Gambar 4. Pendampingan saat penilaian Lomba Pra-CBIB Gambar 5. Studi banding ke sentra
pembenihan lele dan cacing sutera
Permasalahan paling besar yang dihadapi Pokdakan MDS pada kegiatan on-farm adalah ketersediaan benih lele yang belum mencukupi, baik dari segi jumlah maupun mutunya. Selama ini kemampuan produksi benih oleh Pokdakan masih sangat rendah, sehingga sebagian besar benih masih didatangkan dari luar. Pada tahun 2021 Pokdakan MDS berencana mampu melaksanakan on-farm budidaya lele secara terpadu, mulai dari pembenihan, pendederan, hingga pembesaran. Untuk mendukung rencana tersebut, beberapa kegiatan yang telah dipersiapkan adalah: pengadaan dan peremajaan induk, segmentasi anggota (pembenih, pendeder, dan pembesar), implementasi sistem budidaya dengan probiotik, serta budidaya cacing sutera untuk mendukung pembenihan. Semua kegiatan tersebut tetap mendapatkan pendampingan dari Program Studi Akuakultur UGM. Khusus untuk budidaya cacing sutera, program pendampingan telah membuahkan hasil dengan disetujuinya 2 paket bantuan sarana produksi (bansarpras) oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, maka pada 12 Desember 2020 telah dilaksanakan studi banding Pokdakan MDS ke sentra pembenihan lele dan budidaya cacing sutera di Pokdakan Mina Taruna di Kabupaten Kulon Progo (Gambar 5). Pada pertengahan Januari 2021 budidaya cacing sutera sudah sampai pada tahap pembuatan konstruksi budidaya dan pada awal Februari 2021 sudah siap berproduksi.